Ketika Rasulullah saw melakukan perjalanan isra mikraj, sampailah
beliau pada suatu kaum yang menanam pada hari itu dan memanen pada hari
itu juga, setiap kali usai memanen maka tanamannya kembali seperti sedia
kala, maka beliau bertanya, “Wahai jibril siapakah mereka itu?” ia
menjawab “Mereka adalah orang-orang yang berhijrah di jalan Allah maka
satu kebaikan mereka dilipatgandakan menjadi 700 kali lipatnya”
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ
وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ
خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Katakanlah: “Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang
dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan (siapa yang
dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang
sebaik-baiknya.(QS.34:39)
Kemudian datang pada suatu kaum yang kepala mereka dipukul dengan
batu. Setiap kali pecah maka dikembalikan seperti semula, tidak berbekas
dari ereka sedikitpun dari hal itu. Beliau bertanya “Siapakah ereka
itu, wahai jibril?” Ia menjawab “Mereka adalah orang-orang yang
kepalanya berat untuk mengerjakan shalat.”
Kemudian beliau datang pada suatu kaum yang dihadapan mereka terdapat
tambalan dan dibelakang mereka terdapat tambalan. Mereka seperti halnya
binatang ternak, memakan daun yang berduri, zaqqum dan batu neraka
jahannam. Beliau bertanya, “Siapakah mereka itu wahai jibril?” ia
menjawab “Mereka adalah orang-orang yang tidak menunaikna zakat harta
mereka. Allah tidak menzhalii mereka dan Allah tidak berbuat aniaya
kepada hamba-Nya”
Keudian Beliau datang kepada kaum yang dihadapan mereka terdapat
daging dalam bejana yang sudah atang dan juga daging yang busuk, tetapi
mereka makan daging yang busuk dan mebiarkan daging yang matang lagi
bergizi itu. Maka Beliau bertanya, “Wahai jibril, siapakah mereka itu?”
Ia menjawab “Orang ini mempunyai istri yang halal lagi baik, tapi dia
berselingkuh dengan wanita yang tidak halal dan bermalam bersamanya
hingga pagi”
Kemudian beliau melewati seseorang, yang telah mengumpulkan seikat
kayu yang sangat besar yang tidak sanggup dipikulnya, tapi dia terus
menambahnya. Beliau bertanya, “Siapakah ini wahai jibril?” Ia menjawab
“Ini adalah seorang dari umatmu yang membawa amanat yang tidak mampu
dilaksanakannya, tapi terus menambahnya”.
Kemudian Beliau datang pada suatu kaum yang merobek mulut mereka
dengan gunting yang terbuat dari besi. Setiap kali usai digunting,
kembali lagi seperti semula dan tidak berbekas sedikitpun dari hal itu.
Maka Beliau bertanya “Wahai jibril siapakah mereka?” Ia menjawab “Mereka
adalah para penebar fitnah
Kemudian Beliau sampai pada batu kecil yang darinya keluar sapi
jantan yang sangat besar, lalu sapi jantan tersebut ingin masuk kembali
dari tepat keluarnya tapi tidak bisa. Beliau bertanya “Apakah ini wahai
jibril?” Ia menjawab “Ini adalah orang yang mengatakan suatu perkataan
lalu menyesalinya. Ia ingin meralatnya tapi tidak bisa”
Kemudian beliau melanjutkan, aku melihat sebuah meja hidangan yang
diatasnya terdapat daging yang terpotong-potong tapi tidak ada
seorangpun yang mendekatinya. Sedangkan aku melihat meja hidangan
lainnya yang diatasnya terdapat daging yang sudah berebau sangat busuk
tapi banyak orang yang memakannya. Aku bertanya “Wahai jibril siapakah
mereka?” Ia menjawab “Mereka adalah kaummu yang meninggalkan apa yang
dihalalkan dan mengerjakan apa yang diharamkan”
Beliau melanjutkan, “Sejenak kemudian, aku melihat kaum wanita yang
diikat dengan payudara mereka, dan aku mendengar mereka berteriak
mengaduh kepada Allah. Maka aku bertanya ‘Wahai jibril siapakah para
wanita itu?’ Ia menjawab ‘Mereka itu perepuan para pezina dari umatmu’”
(HR.Baihaqi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar